Perusahaan piranti lunak Microsoft tidak berencana menyusul langkah Google untuk hengkang dari China. Demikian dikatakan CEO Microsoft, Steve Ballmer, dalam wawancara di stasiun televisi CNBC, Jumat 15 Januari 2010.
“Kami tegaskan bahwa kami akan terus beroperasi di China,” kata Ballmer. Namun Ballmer berharap China bisa menambah penerimaan perusahaan terkemuka itu dengan mengurangi pembajakan dan pencurian hak kekayaan intelektual.
“China bisa menjadi sumber pertumbuhan. Tetapi proteksi kekayaan intelektual di China sangat, sangat buruk,” kata Ballmer. “Kami membeli banyak produk dari China, tetapi produk yang bisa dijual AS, produk kosmetik, media, perangkat lunak yang semuanya adalah properti intelektual tidak dibayar di China. Itu harus berubah,” tegasnya.
Dalam wawancara tersebut, Ballmer tidak mengeluarkan isu sensor atau hak asasi manusia yang disebut Google sebagai faktor penting untuk mendekati China.
Microsoft, Google, dan banyak perusahaan lain dikritik karena mematuhi peraturan sensor China agar bisa menjalankan bisnis di negara komunis tersebut.
Sumber : vivanews